Pembentukan Sel Sperma dan Ovum
Spermatogenesis (Proses Pembentukan Sel Sperma). Proses pembentukan sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus merupakan sebuah saluran panjang yang menggulung atau berkelok-kelok. Kumpulan dari tubulus seminiferus ini membentuk testis. Perhatikan Gambar 1.8 Potongan Melintang Tubulus Seminiferus!
Nah, bagaimanakah proses spermatogenesis berlangsung?
Berikut ini tahapannya. Proses spermatogenesis bermula dari sel-sel germinal awal atau sel primordial dalam embrio membelah secara mitosis dan mengalami diferensiasi (berkembang) sehingga membentuk spermatogonium yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium membelah secara mitosis membentuk sel spermatosit primer yang juga bersifat diploid (2n). Spermatosit primer membelah secara meiosis sehingga terbentuk dua sel spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n). Setiap sel spermatosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis membentuk dua sel spermatid yang bersifat haploid (n). Selanjutnya, spermatid mengalami diferensiasi atau perkembangan menjadi spermatozoa (telah memiliki ekor). Spermatozoa ini bersifat haploid (n).
Oogenesis (Proses Pembentukan Sel Telur/Ovum) Bagaimanakah proses pembentukan sel telur? Samakah dengan proses pembentukan sperma? Ternyata proses pembentukan sel telur berbeda dengan proses pembentukan sperma. Oogenesis dimulai di dalam embrio perempuan (pada saat masih di dalam rahim). Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Perhatikan Gambar 1.10!
Tahapan oogenesis dimulai di dalam embrio perempuan dengan memproduksi oogonium dari sel germinal primordial. Selanjutnya, oogonium membelah secara mitosis untuk membentuk oosit primer. Selanjutnya, oosit primer mengalami pembelahan secara meiosis. Akan tetapi, pembelahan meiosis tersebut tidak selesai, tetapi berhenti pada tahap profase meiosis I. Pembelahan tersebut akan dilanjutkan pada saat seorang perempuan telah mengalami pubertas. Pada saat seorang perempuan mengalami pubertas, hormon FSH atau hormon perangsang folikel telah aktif berfungsi, sehingga secara periodik dapat merangsang folikel untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya. Biasanya, hanya satu folikel yang matang penuh setiap bulan, dengan oosit primernya menyelesaikan tahap meiosis I.
Selanjutnya, pembelahan meiosis II dimulai untuk membentuk oosit sekunder. Akan tetapi, pembelahan meiosis II berhenti pada tahap metafase. Pada kondisi ini, oosit sekunder dilepaskan/ diovulasikan saat folikelnya pecah. Kapankah pembelahan meiosis tersebut selesai? Tahap pembelahan meiosis akan dilanjutkan apabila ada sperma yang menembus oosit sekunder (terjadi fertilisasi). Dengan demikian, hasil dari proses oogenesis adalah satu sel telur matang yang telah mengandung kepala sperma. Oleh karena itu, fertilisasi juga dapat didefinisikan sebagai penyatuan nukleus haploid sperma dan oosit sekunder. Pada saat pembelahan meiosis untuk pembentukan oosit primer dan sekunder, selain dihasilkan oosit primer dan sekunder juga dihasilkan badan kutub yang bersifat nonfungsional. Agar Anda dapat memahami proses oogenesis, perhatikan Gambar 1.10 tahapan pembentukan sel telur!
Comments
Post a Comment